Twitter - 400x400

Bandung, Michael Adiansyah – Halo Readers ketemu lagi dengan saya nih, semoga ga bosen bosen deh ya baca review dari saya, kali ini saya akan membuat review mengenai SAP yaitu salah satu software ERP. Penasaran? Check This Out!

Apa itu SAP?

SAP merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk membantu perusahaan merencanakan dan melakukan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif.

SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

Modul SAP :

  1. Item Master Management (IMM)
  2. Bill Of Material (BOM)
  3. Demand Management (DM)
  4. Sales and Order Management (SOM)
  5. Master Production Scheduling (MPS)
  6. Material Requirements Planning (MRP)
  7. Capacity Requirement Planning
  8. Inventory Mangement (INV)
  9. Shop Floor Control (SFC)
  10. Purchasing Management (PUR)
  11. General Ledger (GL)
  12. Account Payable (AP)
  13. Account Receivable (AR)
  14. Cost Control (CO)
  15. Financial Reporting (FIR)

Keunggulan SAP

  • Sebagai sebuah aplikasi ERP, SAP tergolong sangat lengkap karena terdiri dari berbagai macam modul yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang bergerak pada berbagai macam bidang usaha. Modul-modut tersebut antara lain dapat membantu pengguna dalam hal Financial and controlling, Project System, Sales and Distribution, Production Planning, dan Material Management.
  • Implementasi SAP terbukti secara signifikan dapat mengurangi proses administrative, mendukung cost reduction, dan meningkatkan produktifitas.
  • Hambatan memperoleh informasi dapat dihilangkan karena informasi yang ada bukan lagi milik unit kerja melainkan milik perusahaan.

Kelemahan SAP

  • Untuk mendapatkan keuntungan penuh dari penggunaan SAP harus terjadi penggantian 90% hingga 100 % teknologi yang ada sebelumnya. Hal ini menyebabkan berubahnya budaya kerja yang telah ada sebelumnya.
  • Penggantian system memerlukan biaya yang tinggi dan waktu implementasi bisa berkepanjangan.

Michael Adiansyah, 2015.